Archive for Januari 2015
Dinamika Atmosfer dan Dampaknya
By : It's Me Frensia tanaga
Materi Dinamika Atmosfer dan
Dampaknya
By Frensia tanaga
Hai sobat,kembali lagi saya akan mempostkan materi mengenai Dinamika atmosfer dan dampaknya semoga bermanfaat.
MATA
PELAJARAN : GEOGRAFI
KOMPETENSI DASAR : Dinamika Perubahan Atmosfer dan Dampaknya
Terhadap Kehidupan di Muka Bumi
MATERI POKOK : 1. Identifikasi ciri-ciri Lapisan Atmosfer dan pemanfaatannya
2. Dinamika unsur-unsur Cuaca dan Iklim
3. DKAT
4. Pembagian wilayah Iklim
5. Pengaruh perbedaan iklim terhadap kehidupan
6. Faktor penyebab perubahan Iklim Global
1. PENGERTIAN ATMOSFER
Atmosfer adalah selubung udara yang menutupi seluruh permukaan bumi. Udara merupakan
campuran dari berbagai gas. Sifat-sifat atmosfer antara lain :
- tidak berwarna, tidak berbau dan tidak dapat dirasakan kecuali dalam bentuk angin.
- dinamis dan elastis sehingga dapat mengembang dan mengerut
- transparan terhadap beberapa bentuk radiasi
- mempunyai berat sehingga menimbulkan tekanan.
Ilmu yang mempelajari tentang cuaca adalah meteorologi, sedangkan cuaca adalah keadaan
atmosfer pada saat yang pendek dan di tempat tertentu. Meteorologi erat sekali hubungannya
dengan klimatologi yaitu ilmu yang mempelajari iklim. Iklim yaitu keadaan rata-rata cuaca
dalam tempat yang relatif luas dan waktu yang lama.
Pengertian iklim menurut para ahli antara lain :
- Glen T.Trewartha mengemukakan bahwa iklim adalah generalisasi dari berbagai
keadaan cuaca dalam waktu yang panjang
- F.J.Monkhouse mengemukakan iklim adalah keadaan cuaca didaerah yang luas dan
waktu yang panjang
- Konggres Meteorologi Internasional tahun 1935, menentukan iklim suatu daerah
diperlukan data cuaca paling sedikit 30 tahun.
Klimatologi dan meteorologi mempunyai obyek yang sama yaitu atmosfer.
2. LAPISAN ATMOSFER
Atmosfer terdiri dari lapisan-lapisan :
a. Troposfer dengan ketinggian 0 – 12 km
1). Lapisan yang berpengaruh terhadap kehidupan di bumi seperti angin, hujan, awan dll.
2). Troposfer terdiri atas :
a). Lapisan planetair dengan ketinggian 0 – 1 km
b). Lapisan konveksi dengan ketinggian 1 – 8 km
c). Lapisan tropopause dengan ketinggian 8 – 12 km
3). Temperatur troposfer relatif konstan, semakin tinggi, suhu semakin rendah
4). Tropopause yaitu lapisan pembatas antara lapisan troposfer dan stratosfer
5). Kegiatan udara secara vertikal ( konveksi) terhenti pada lapisan tropopause
b. Stratosfer dengan ketinggian 12 – 60 km
1). Stratosfer terdiri atas : lapisan isoterm, lapisan panas dan lapisan campuran teratas
2). Pada stratosfer terbentuk lapisan O3 (Ozon) pada ketinggian 35 km
Lapisan Ozon yaitu lapisan pelindung troposfer dan permukaan bumi dari pancaran
ultraviolet yang berlebihan sehingga tidak merusak kehidupan di bumi.
3). Ketinggian 50 km adalah daerah stratopause(peralihan lapisan stratosfer dan mesosfer).
c. Mesosfer dengan ketinggian 60 – 80 km
1). Terletak diantara lapisan stratopause dan mesopause(peralihan mesosfer dan termosfer)
2). Memiliki temperatur – 50 ºC sampai 70ºC.
3). Merupakan lapisan pelindung bumi dari kejatuhan meteor.
d. Termosfer dengan ketinggian 80 – 100 km
1). Memiliki temperatur antara - 40ºC sampai – 5ºC
2). Di lapisan ini sebagian molekul dan atom-atom udara mengalami ionisasi.
e. Ionosfer dengan ketinggian 100 – 800 km
1). Memiliki suhu antara 0º C sampai lebih dari 70º C
2). Di lapisan ini seluruh atom udara mengalami ionisasi sehingga mampu memantulkan
gelombang radio
f. Eksosfer dengan ketinggian lebih dari 800 km
1). Merupakan lapisan atmosfer bumi paling luar
2). Pengaruh gaya berat pada lapisan ini sangat kecil
3). Benturan antar bagian pada lapisan ini jarang terjadi
4). Pada lapisan ini meteor mulai berinteraksi dengan susunan gas atmosfer bumi.
3. CUACA
a. Unsur - unsur udara :
1) Unsur-unsur yang tetap kadarnya dan berjumlah sangatbanyak, antara lain: N2(zat lemas),
O2(Oksigen), Ar(Argon), dan CO2(asam arang).
2) Unsur-unsur yang tetap kadarnya dan berjumlah sangat sedikit, antara lain : Ne(Neon),
He(Helium), Kr(Kripton).
3) Unsur-unsur yang kadarnya tidak tetap, antara lain H2O ( Uap air )
b. Unsur –unsur Cuaca :
1) Penyinaran Matahari
☼ Banyak sedikitnya sinar yang diterima bumi tergantung :
a) lamanya penyinaran, makin lama penyinaran makin tinggi temperaturnya.
b) Sudut datang sinar matahari, makin miring makin berkurang panasnya
c) Tinggi rendah suatu tempat, makin tinggi tempat makin kecil temperaturnya
d) Angin dan arus laut, untuk mendinginkan daerah yang dilaluinya
e) Keadaan udara, bila mengandung uap/awan panas akan berkurang
f) Keadaan tanah,semakin gelap warna tanah semakin menyerap panas
g) Sifat permukaan, daratan lebih cepat menerima panas daripada laut
☼ Udara dapat menjadi panas karena proses :
a) Konveksi : pemanasan secara vertikal
b) Adveksi : penyebaran panas secara horisontal
c) Turbulensi : penyebaran panas secara berputar-putar
d) Konduksi : Pemanasan secara kontak/ bersinggungan
2) Temperatur atau Suhu
Semakin tinggi letak suatu daerah, akan semakin dingin temperaturnya.Menurut gradien
temperatur vertikal atau gradien thermis yaitu setiap naik 100meter, temperatur akan
turun 0,5 ºC. Untuk khusus daerah tropis seperti Indonesia penurunan suhu udara 0,6ºC
setiap naik 100meter.
Rumus untuk menghitung temperatur rata-rata pada suatu daerah adalah :
T= 26,3 – 0,6 h
T = temperatur rata-rata yang dicari
26,3 = temperatur rata-rata pantai tropis
h = tinggi tempat dalam ratusan meter
3) Tekanan Udara.
Kepadatan udara tidak sepadat tanah atau air, tetapi udara mempunyai berat dan tekanan.
Besar tekanan udara diukur dengan menggunakan Barometer.
Orang pertama yang mengukur tekanan udara adalah Torri Celli (1643),alatnya barometer
air raksa. Tekanan udara semakin rendah bila semakin tinggi dari permukaan air laut.
Besar tekanan udara dinyatakan dengan milibar (mb). Satu mb = ¾ mm raksa atau
1.013 mb = 76 cm raksa = 1 atmosfer.
Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang tekanan udaranya sama,
disebut garis isobar.
4) Kelembaban Udara
Kelembaban udara (humidity) adalah jumlah uap air yang dikandung udara.Alat pengukur
kelembaban udara yaitu hidrometer.Kelembaban udara dibedakan :
a. Kelembaban absolut atau kelembaban mutlak
yaitu jumlah uap air yang dikandung udara pada suatu daerah tertentu, yang dinyatakan
dalam gram uap air tiap m3 udara.
b. Kelembaban relatif atau kelembaban nisbi
yaitu bilangan yang menunjukkan perbandingan antara jumlah uap air yang dikandung
udara, dengan jumlah maksimum uap air yang dapat dikandung udara pada temperatur
dan tekanan yang sama.kelembaban relatif dinyatakan dalam persen (%).
Contoh : Pada suhu 25 0C udara yang bervolume 1 m3, maksimal dapat memuat 20
gram uap air .Namun kenyataannya hanya mengandung 15 gram uap air.
Kelembaban relatif udara tersebut adalah = 15/20 X 100 % = 75%.
5) Angin
Perbedaan tekanan udara dibeberapa tempat menimbulkan aliran udara dari tekanan
udara tinggi ke tekanan udara rendah yang disebut angin. Besarnya kecepatan angin
ditentukan dengan alat anemometer.Kecepatan angin ditentukan oleh :
a) Gradien barometrik, angka yang menunjukkan perbedaan tekanan udara melalui dua
garis isobar yang dihitung untuk tiap-tiap 111 km = 10 di ekuator.
b) Hukum stevenson, kecepatan angin bertiup berbanding lurus dengan gradien
barometriknya. Semakin besar gradien barometriknya semakin besar kecepatannya.
c) Relief permukaan bumi , angin bertiup kencang pada daerah yang reliefnya rata.
d) Ada tidaknya rintangan yang menghambat kecepatan angin
e) Gaya Coriolis, gaya pembelok akibat rotasi atau yang disebabkan karena rotasi bumi.
f) Ahli meteorologi Belanda Buys Ballot mengemukakan hukum arah angin, angin
bertiup dari tekanan maksimum menuju ke tekanan minimum, di belahan bumi utara
berbelok ke kanan dan di belahan bumi selatan berbelok ke kiri.
Jenis-jenis angin :
a) Angin yang bersifat tetap peredarannya
(1) angin Passat
Yaitu angin yang bertiup dari maksimum subtropis utara dan selatan menuju ke
minimum katulistiwa dan berbias menurut hukum Buys Ballot. Terdiri dari :
◘ Angin Passat Timur Laut ( di utara katulistiwa)
◘ Angin Passat Tenggara ( di selatan Katulistiwa)
(2) angin Anti Passat
Yaitu angin yang bertiup dari daerah katulistiwa bagian atas menuju kedua daerah
subtropis utara dan selatan (30º - 40º )LU dan LS.
(3) Angin Barat
Angin anti passat sebagian turun di kedua maksimum subtropika,sebagian lagi terus
menuju ke arah kedua kutub. Angin yang terus ini umumnya bertiup dari sebelah
barat, maka disebut angin barat.
(4) Angin Timur
Angin ini berasal dari kedua daerah maksimum kutub menuju minimum sub poler.
b) Angin yang bersifat tidak tetap peredarannya :
Angin Muson ( angin Musim ) yaitu angin yang bertiup setiap setengah tahun(6 bulan)
Sekali berganti arah yang berlawanan.
c) Angin Setempat atau Angin Lokal yaitu angin yang bertiup pada daerah/tempat tertentu
- Angin Darat dan Angin Laut
Pada malam hari suhu daratan lebih rendah daripada suhu lautan. Akibatnya tekanan
udara daratan lebih tinggi daripada tekanan udara lautan. Akibatnya bergeraklah
udara dari darat ke laut, maka berhembus angin darat. Sebaliknya pada siang hari
bertiup angin laut. Angin laut yaitu angin yang berasal dari laut ke darat, bertiap
kurang lebih pada siang hari
- Angin gunung dan Angin Lembah
angin gunung adalah angin yang bertiup dari lereng gunung ke lembah ( pada malam
hari ), sedangkan angin lembah adalah angin yang bertiup dari lembah ke gunung
pada siang hari)
- Angin Fohn
Angin fohn adalah angin yang bersifat panas dan kering yang turun dari daerah
pegunungan.Contoh:Angin Bohorok di Deli,Angin Gending di Pasuruhan,Angin Brubu
di Makasar, Angin Wombrau di Biak
- Angin Mistral (angin turun yang dingin)
- Angin Siklon (angin yang bertiup mengelilingi daerah bertekananudara minimum)dan
angin Anti Siklon ( angin yang berputar meninggalkan tekanan udara maksimum)
6) Awan
Awan terjadi sebagai akibat dari adanya proses kondensasi dari uap air. Dengan demikian
awan merupakan titik-titik air yang melayang-layang di atmosfer. Awan yang mencapai
permukaan bumi disebut dengan kabut. Jenis-jenis awan:
a) Berdasarkan bentuknya
(1) Awan cair, yaitu awan yang terbentuk dari bahan cair (air).
(2) Awan es (salju), yaitu awan yang terbentuk dari bahan es atau salju.
(3) Awan campuran, yaaitu awan yang terbentuk dari bahan air dan es (salju).
b) Berdasarkan ketinggiannya awan dapat dibedakan menjadi:
(1) Awan tinggi, dengan ketinggian > 6000 m
(2) Awan sedang, dengan ketinggian 2000 – 6000 m
(3) Awan rendah, dengan ketinggian < 2000 m
c) Berdasarkan morfologinya awan dapat dibedakan menjadi :
(1) Awan sirus, yaitu awan yang berwarna putih, tipis, dan pada siang hari kelihatan
mengkilat karena banyak mengandung kristal es.
(2) Awan stratus, yaitu awan yang berlapis-lapis seperti kabut tipis.
(3) Awan kumulus, yaitu awan yang berkembang secara vertikal, berbentuk kubah-
kubah menyerupai bunga kol dengan lengkungan bulat berwarna putih cemerlang
jika terkena sinar atahari.
(4) Awan nimbus, yaitu awan yang berwarna gelap, kelihatan basah dan sering
menyebabkan terjadinya hujan.
7) Hujan
Hujan adalah peristiwa jatuhnya titik-titik air dari atmosfer ke permukaan bumi secara
alami. Sebelum hujan terjadi, didahului adanya penguapan yang kemudian mengalami
kondensasi sehingga membentuk awan. Dari awan ini karena pengaruh angin atau
konveksi maka terjadilah hujan.
Pada dasarnya hujan dapat diklasifikasikan sebagai berikut,
a) Berdasarkan bentuknya :
Hujan air (rain),Hujan salju (snow),Hujan es (hail stone)
b) Berdasarkan proses terjadinya
(1) Hujan orografis, yaitu hujan yang terjaad di daerah pegunungan.
(2) Hujan konveksi, yaitu hujan yaang terjadi karena pengaruh arus konveksi.
(3) Hujan frontal, yaitu hujan yang terjadi di daerah subtropis dan terjadi karena
adanya pertemuan antara massa udara yang panas dan dingin.
(4) Hujan konvergen, yaitu hujan yang terjadi karena adanya pengumpulan awan yang
disebabkan oleh adanya angin
(5) Hujan Zenital (hujan tropis) yaitu hujan yang terjadi didaerah tropis disebut juga
hujan naik equator
(6) Hujan musim terjadi di daerah yang dipengaruhi oleh angin muson/angin musim
8) Gejala – gejala optik di Atmosfer.
a) Pelangi yaitu lengkungan warna-warna spektrum yang terjadi karena pemantulan dan
pembiasan sinar matahari oleh titik-titik air di udara.
b) Halo yaitu lingkaran sinar yang mengelilingi bulan / matahari terjadi karena sinar
bulan/matahari menembus dan dibiaskan kristal-kristal es di awan yang sangat tinggi.
c) Fatamorgana yaitu ilusi optik yang terjadi karena pembiasan sinar matahari oleh
lapisan udara yang kerapatannya berbeda.
d) Aurora yaitu fenomena cahaya yang terlihat pada malam hari. Ada 2 macam aurora :
Aurora Borealis (di belahan bumi utara), Aurora Australis (di belahan bumi selatan).
4. DAERAH KONVERGENSI ANTAR TROPIK (DKAT)
DKAT yaitu daerah atau zone yang memiliki suhu tertinggi dibanding daerah sekelilingnya.
DKAT mempunyai hubungan erat dengan ekuator termis,sehingga DKAT juga disebut Equator
Thermal. Daerah bersuhu tinggi ini disebabkan karena pergeseran semu matahari sepanjang
tahun ( 231/2 0 LU- 231/20 LS ).Setiap tahun matahari berada diatas equator ini dua kali yaitu
tanggal 21 Maret dan tanggal 23 September, oleh karena itu daerah ekuator memiliki suhu
yang tinggi. Pergeseran DKAT ini memiliki manfaat bagi manusia yaitu dapat meratakan curah
hujan.Suhu yang tinggi di sekitar ekuator mengakibatkan banyak penguapan sehingga daerah ini
akan memiliki kelembaban yang kecil. Hal ini akan menimbulkan adanya hujan zenithal atau
hujan konveksi.
5. IDENTIFIKASI WILAYAH IKLIM BERDASARKAN GARIS LINTANG
a. Pembagian wilayah iklim berdasar garis lintang kita kenal dengan istilah iklim matahari. Hal
ini terjadi sebagai akibat adanya revolusi bumi atau pergeseran semu matahari dari 23 ½0 LU –
23 ½0 LS. Adanya pergeseran semu matahari menyebabkan perbedaan suhu antara tempat
yang satu dengan tempat yang lain.
Dalam iklim matahari, wilayah di permukaan bumi dibagi menjadi tiga wilayah tipe iklim,
yaitu iklim tropika, sedang dan kutub.
1). Daerah tropika, yaitu daerah yang terletak antara 23 ½0 LU – 23 ½0 LS. Pada daerah ini
mempunyai suhu udara yang relatif tinggi sepanjang tahun.
2). Daerah sedang, yaitu daerah yang terletak antara 23 ½0 - 66 ½0 , baik lintang utara (LU) atau
lintang selatan (LS). Di daerah ini terdapat empat musim yaitu musim dingin, semi, panas,
dan gugur.
3). Daerah kutub yaitu daerah yang terletak pada 66 ½0 - 900 baik LU maupun LS. Suhu udara
di daerah ini sepanjang tahun rendah. 900
Gambar : Wilayah Iklim Matahari
b. Pembagian wilayah iklim berdasarkan garis lintang selain iklim matahari juga iklim fisis. Iklim
Fisis yaitu : iklim yang selain berdasarkan letak lintang, dipengaruhi juga faktor-faktor berikut :
Pengaruh permukaan bumi yang terdiri atas samudera dan daratan,Pengaruh angin panas dan
dingin,Pengaruh arus laut panas dan dingin,Pengaruh relief(tinggi rendah permukaan bumi).
6. PENYEBARAN IKLIM DI INDONESIA MENURUT KOPPEN
Koppen membagi daerah iklim berdasar temperatur dan curah hujan. Koppen membagi
seluruh permukaan bumi menjadi lima kelompok utama, yaitu : Iklim A yaitu iklim tropis
(Af,Am danAw) , Iklim B yaitu iklim subtropik (BS dan BW), Iklim C yaitu iklim sedang
maritim (Cf, Cw danCs), Iklim D yaitu iklim sedang kontinental (Df dan Dw) serta E yaitu
iklim salju (ET dan EF).
Menurut Koppen, daerah tropis termasuk dalam tipe iklim A. Tipe iklim ini mempunyai
persyaratan bahwa suhu udara rata-rata bulan terdingin lebih dari 180 C. Tipe iklim A (Hujan
Tropis) dibagi menjadi tiga tipe, yaitu
a. Hutan Hujan Tropis (Af)
Daerah yang termasuk tipe iklim ini adalah daerah yang memiliki rata-rata curah hujan bulan
terkering lebih besar dari 60 mm. Oleh karena itu hutan di daerah ini lebat.Indonesia dengan
tipe iklim Af: Sumatra, sebagian kecil Jawa, Kalimantan& Sulawesi Utara.
b. Muson Tropika (Am)
Daerah yang termasuk iklim ini adalah daerah yang jumlah hujan pada bulan-bulan basah
dapat mengimbangi kekurangan air hujan pada bulan-bulan kering. Di daerah ini hutan masih
dapat lebat,jenisnya hutan musim. Di Indonesia yang mempunyai tipe iklim Am adalah
sebagian besar Jawa, sebagian Sulawesi Selatan, dan pantai selatan Papua.
c. Savana (Aw)
Daerah yang termasuk dalam iklim ini adalah daerah dengan curah hujan bulan-bulan basah
tidak dapat mengimbangi kekurangan air pada bulan-bulan kering. Oleh karena itu vegetasi
yang ada di daerah ini hanyalah padang rumput atau pohon-pohon yang mempunyai
kebutuhan air sedikit.Di Indonesia yang mempunyai tipe iklim Aw: Madura, Nusa Tenggara,
sebagian Sulawesi Selatan, dan Kepulauan Aru.
No. Golongan Keterangan
1. Tipe A Iklim hujan tropis, dengan suhu rata-rata bulanan 180 C
Af Tropic basah yaitu iklim panas dengan hujan sepanjang tahun dan terdapat hujan tropis
Am Tropic basah sedang yaitu iklim panas dengan musim hujan dan musim kemarau
Aw Tropic basah yaitu iklim panas dengan musim kemarau yang panjang
2. Tipe B Iklim kering, yaitu iklim dengan curah hujan sedikit sedangkan penguapan tinggi
Bs Iklim stepa
Bw Iklim gurun
3. Tipe C Iklim sedang yaitu iklim yang memiliki suhu rata-rata bulan terdingin antara 30 C – 180 C
Cw Iklim sedang dengan musim dingin yang kering
Cf Iklim yang lembab sepanjang tahun
Cs Iklim yang sedang dengan musim panas yang kering
4. Tipe D Iklim dingin yaitu iklim yang memiliki suhu rata-rata bulan terdingin < 30 C
Df Iklim hujan bersaljudingin, basah sepanjang tahun
Dw Iklim hujan bersalju dingin, dengan musim dingin yang kering
5. Tipe E Iklim kutub ( es ) yaitu iklim yang memiliki suhu rata-rata bulan terpanas < 100 C
ET Iklim tundra
EF Iklim es salju abadi
7. KLASIFIKASI IKLIM MENURUT JUNGHUHN
Pembagian iklim menurut Junghuhn berdasarkan ketinggian tempat dan jenis tanaman.
a. Daerah panas ( 0 – 600 m dpal) tanaman yang cocok:padi,tembakau, karet, kelapa
b. Daerah sedang ( 600 – 1500 m dpal) tanaman yang cocok :kopi, kina dan karet
c. Daerah sejuk ( 1500 – 2500 m dpal) tanaman yang cocok: kopi, kina dan sayur-sayuran
d. Daerah dingin ( lebih dari 2500 m dpal) tidak ada tumbuhan budaya
8. IKLIM SCHMIDT FERGUSON
Pembagian iklim berdasarkan curah hujan tiap-tiap bulan. MOHR membagi curah hujan tiap-
tiap bulan menjadi 3 yaitu :
a. Bulan Basah ( BB ), yaitu bulan yang curah hujannya lebih dari 100 mm
b. Bulan Lembab ( BL ), yaitu bulan yang curah hujannya antara 60 – 100 mm
c. Bulan Kering ( BK ), yaitu bulan yang curah hujannya kurang dari 60 mm
Dr Schmidt dan Ir Ferguson menghitung tingkat kebasahan yang disebut Q (Quantum), dengan
rumus sebagai berikut :
Jumlah bulan kering
Q = -------------------------- X 100 %
Jumlah bulan basah
9. DAMPAK PERBEDAAN CUACA & IKLIM TERHADAP KEHIDUPAN
a. Pengaruh Terhadap Pakaian
Masyarakat yang hidup di daerah tropik, terutama yang tinggal di daerah pantai atau dataran
rendah biasanya menggunakan pakaian yang tipis, karena suhu di daerah ini panas.Daerah
gunung atau tempat tinggi suhu udaranya dingin untuk itu memerlukan pakaian yang relatif
tebal agar tubuh tetap hangat. Di daerah beriklim sedang pada musim dingin perlu pakaian
yang tebal bahkan hampir menutup seluruh tubuh, tetapi paada musim panas mereka dapat
menggunaan pakaian yang tipis.
b. Pengaruh Terhadap Bentuk Rumah
Rumah-rumah yang ada di daerah pantai atau dataran rendah daerah tropis, biasanya banyak
ventilasinya, genting terbuat dari tanah. Pada daerah pegunungan yang tinggi yang suhunya
dingin, maka biasanya rumah mempunyai ventilasi yang sedikit dan atapnya banyak terbuat
dari seng. Di daerah sedang, rumah hanya sedikit membutuhkan ventilasi bahkan pada saat
musim dingin mereka memerlukan penghangat.
c. Pengaruh Terhadap Pekerjaan
Masyarakat di daerah pantai memanfaatkan cuaca yang berupa angin untuk melakukan
penangkapan ikan di laut.Hal ini dilakukan oleh masyarakat tradisional,yaitu memanfaatkan
angin darat untuk melaut dan memanfaatkan angin laut untuk mendarat. Masyarakat di
daerah dataran rendah memanfaatkan awal musim penghujan untuk pengolahan tanah.
Masyarakat di daerah pegunungaan banyak memanfaatkan lahan pertaniaan untuk
perkebunan atau tanamaan sayur-sayuran.
10. FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN IKLIM GLOBAL (El Nino DAN La Nina) DAN
DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN
Keadaan yang menyebabkan kekeringan pada rentang waktu lama disebut El Nino sedang
keadaan yang menyebabkan hujan lebat pada rentang waktu lama disebut La Nina.
a. Keadaan Normal
Dalam keadaan normal angin pasat berhembus dari timur melintasi samudera Pasifik yang
menyebabkan air hangat dari Pasifik tengah terdorong ke arah barat.Air hangat terkumpul
sepanjang garis pantai Australia sebelah utara dan mengalir ke perairan Indonesia serta
terbentuk awan yang membawa hujan bila bergerak di atas Australia dan Indonesia.
b. Peristiwa El Nino
El Nino mengganggu setiap dua tahun sampai tujuh tahun sekali. Samudera Pasifik, mulai
Pasifik tengah sampai pantai Peru menjadi hangat, tidak demikian dengan
Indonesia.Terjadinya udara lembab yang berpusat di Samudera Pasifik tengah meluas ke
timur Amerika Selatan dan menyebabkan turunnya hujan di Samudera Pasifik,Australia
dan Indonesia berkurang dari biasanya, akibatnya timbul kekeringan di Australia dan
Indonesia yang sering disertai kebakaran rumput dan hutan.
c. Peristiwa La Nina
La Nina terjadi ketika angin pasat berhembus dengan keras dan terus-menerus melintasi
samudera Pasifik ke arah Australia mendorong lebih banyak air hangat ke Australia
sebelah utara dari biasanya yang mengakibatkan banyak awan yang terkonsentrasi dalam
keadaan seperti itu dan menyebabkan turunnya hujan lebih banyak di Australia, Pasifik
sebelah barat dan Indonesia. Di daerah tersebut terjadi hujan deras yang mengakibatkan
banjir dan air pasang.
KOMPETENSI DASAR : Dinamika Perubahan Atmosfer dan Dampaknya
Terhadap Kehidupan di Muka Bumi
MATERI POKOK : 1. Identifikasi ciri-ciri Lapisan Atmosfer dan pemanfaatannya
2. Dinamika unsur-unsur Cuaca dan Iklim
3. DKAT
4. Pembagian wilayah Iklim
5. Pengaruh perbedaan iklim terhadap kehidupan
6. Faktor penyebab perubahan Iklim Global
1. PENGERTIAN ATMOSFER
Atmosfer adalah selubung udara yang menutupi seluruh permukaan bumi. Udara merupakan
campuran dari berbagai gas. Sifat-sifat atmosfer antara lain :
- tidak berwarna, tidak berbau dan tidak dapat dirasakan kecuali dalam bentuk angin.
- dinamis dan elastis sehingga dapat mengembang dan mengerut
- transparan terhadap beberapa bentuk radiasi
- mempunyai berat sehingga menimbulkan tekanan.
Ilmu yang mempelajari tentang cuaca adalah meteorologi, sedangkan cuaca adalah keadaan
atmosfer pada saat yang pendek dan di tempat tertentu. Meteorologi erat sekali hubungannya
dengan klimatologi yaitu ilmu yang mempelajari iklim. Iklim yaitu keadaan rata-rata cuaca
dalam tempat yang relatif luas dan waktu yang lama.
Pengertian iklim menurut para ahli antara lain :
- Glen T.Trewartha mengemukakan bahwa iklim adalah generalisasi dari berbagai
keadaan cuaca dalam waktu yang panjang
- F.J.Monkhouse mengemukakan iklim adalah keadaan cuaca didaerah yang luas dan
waktu yang panjang
- Konggres Meteorologi Internasional tahun 1935, menentukan iklim suatu daerah
diperlukan data cuaca paling sedikit 30 tahun.
Klimatologi dan meteorologi mempunyai obyek yang sama yaitu atmosfer.
2. LAPISAN ATMOSFER
Atmosfer terdiri dari lapisan-lapisan :
a. Troposfer dengan ketinggian 0 – 12 km
1). Lapisan yang berpengaruh terhadap kehidupan di bumi seperti angin, hujan, awan dll.
2). Troposfer terdiri atas :
a). Lapisan planetair dengan ketinggian 0 – 1 km
b). Lapisan konveksi dengan ketinggian 1 – 8 km
c). Lapisan tropopause dengan ketinggian 8 – 12 km
3). Temperatur troposfer relatif konstan, semakin tinggi, suhu semakin rendah
4). Tropopause yaitu lapisan pembatas antara lapisan troposfer dan stratosfer
5). Kegiatan udara secara vertikal ( konveksi) terhenti pada lapisan tropopause
b. Stratosfer dengan ketinggian 12 – 60 km
1). Stratosfer terdiri atas : lapisan isoterm, lapisan panas dan lapisan campuran teratas
2). Pada stratosfer terbentuk lapisan O3 (Ozon) pada ketinggian 35 km
Lapisan Ozon yaitu lapisan pelindung troposfer dan permukaan bumi dari pancaran
ultraviolet yang berlebihan sehingga tidak merusak kehidupan di bumi.
3). Ketinggian 50 km adalah daerah stratopause(peralihan lapisan stratosfer dan mesosfer).
c. Mesosfer dengan ketinggian 60 – 80 km
1). Terletak diantara lapisan stratopause dan mesopause(peralihan mesosfer dan termosfer)
2). Memiliki temperatur – 50 ºC sampai 70ºC.
3). Merupakan lapisan pelindung bumi dari kejatuhan meteor.
d. Termosfer dengan ketinggian 80 – 100 km
1). Memiliki temperatur antara - 40ºC sampai – 5ºC
2). Di lapisan ini sebagian molekul dan atom-atom udara mengalami ionisasi.
e. Ionosfer dengan ketinggian 100 – 800 km
1). Memiliki suhu antara 0º C sampai lebih dari 70º C
2). Di lapisan ini seluruh atom udara mengalami ionisasi sehingga mampu memantulkan
gelombang radio
f. Eksosfer dengan ketinggian lebih dari 800 km
1). Merupakan lapisan atmosfer bumi paling luar
2). Pengaruh gaya berat pada lapisan ini sangat kecil
3). Benturan antar bagian pada lapisan ini jarang terjadi
4). Pada lapisan ini meteor mulai berinteraksi dengan susunan gas atmosfer bumi.
3. CUACA
a. Unsur - unsur udara :
1) Unsur-unsur yang tetap kadarnya dan berjumlah sangatbanyak, antara lain: N2(zat lemas),
O2(Oksigen), Ar(Argon), dan CO2(asam arang).
2) Unsur-unsur yang tetap kadarnya dan berjumlah sangat sedikit, antara lain : Ne(Neon),
He(Helium), Kr(Kripton).
3) Unsur-unsur yang kadarnya tidak tetap, antara lain H2O ( Uap air )
b. Unsur –unsur Cuaca :
1) Penyinaran Matahari
☼ Banyak sedikitnya sinar yang diterima bumi tergantung :
a) lamanya penyinaran, makin lama penyinaran makin tinggi temperaturnya.
b) Sudut datang sinar matahari, makin miring makin berkurang panasnya
c) Tinggi rendah suatu tempat, makin tinggi tempat makin kecil temperaturnya
d) Angin dan arus laut, untuk mendinginkan daerah yang dilaluinya
e) Keadaan udara, bila mengandung uap/awan panas akan berkurang
f) Keadaan tanah,semakin gelap warna tanah semakin menyerap panas
g) Sifat permukaan, daratan lebih cepat menerima panas daripada laut
☼ Udara dapat menjadi panas karena proses :
a) Konveksi : pemanasan secara vertikal
b) Adveksi : penyebaran panas secara horisontal
c) Turbulensi : penyebaran panas secara berputar-putar
d) Konduksi : Pemanasan secara kontak/ bersinggungan
2) Temperatur atau Suhu
Semakin tinggi letak suatu daerah, akan semakin dingin temperaturnya.Menurut gradien
temperatur vertikal atau gradien thermis yaitu setiap naik 100meter, temperatur akan
turun 0,5 ºC. Untuk khusus daerah tropis seperti Indonesia penurunan suhu udara 0,6ºC
setiap naik 100meter.
Rumus untuk menghitung temperatur rata-rata pada suatu daerah adalah :
T= 26,3 – 0,6 h
T = temperatur rata-rata yang dicari
26,3 = temperatur rata-rata pantai tropis
h = tinggi tempat dalam ratusan meter
3) Tekanan Udara.
Kepadatan udara tidak sepadat tanah atau air, tetapi udara mempunyai berat dan tekanan.
Besar tekanan udara diukur dengan menggunakan Barometer.
Orang pertama yang mengukur tekanan udara adalah Torri Celli (1643),alatnya barometer
air raksa. Tekanan udara semakin rendah bila semakin tinggi dari permukaan air laut.
Besar tekanan udara dinyatakan dengan milibar (mb). Satu mb = ¾ mm raksa atau
1.013 mb = 76 cm raksa = 1 atmosfer.
Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang tekanan udaranya sama,
disebut garis isobar.
4) Kelembaban Udara
Kelembaban udara (humidity) adalah jumlah uap air yang dikandung udara.Alat pengukur
kelembaban udara yaitu hidrometer.Kelembaban udara dibedakan :
a. Kelembaban absolut atau kelembaban mutlak
yaitu jumlah uap air yang dikandung udara pada suatu daerah tertentu, yang dinyatakan
dalam gram uap air tiap m3 udara.
b. Kelembaban relatif atau kelembaban nisbi
yaitu bilangan yang menunjukkan perbandingan antara jumlah uap air yang dikandung
udara, dengan jumlah maksimum uap air yang dapat dikandung udara pada temperatur
dan tekanan yang sama.kelembaban relatif dinyatakan dalam persen (%).
Contoh : Pada suhu 25 0C udara yang bervolume 1 m3, maksimal dapat memuat 20
gram uap air .Namun kenyataannya hanya mengandung 15 gram uap air.
Kelembaban relatif udara tersebut adalah = 15/20 X 100 % = 75%.
5) Angin
Perbedaan tekanan udara dibeberapa tempat menimbulkan aliran udara dari tekanan
udara tinggi ke tekanan udara rendah yang disebut angin. Besarnya kecepatan angin
ditentukan dengan alat anemometer.Kecepatan angin ditentukan oleh :
a) Gradien barometrik, angka yang menunjukkan perbedaan tekanan udara melalui dua
garis isobar yang dihitung untuk tiap-tiap 111 km = 10 di ekuator.
b) Hukum stevenson, kecepatan angin bertiup berbanding lurus dengan gradien
barometriknya. Semakin besar gradien barometriknya semakin besar kecepatannya.
c) Relief permukaan bumi , angin bertiup kencang pada daerah yang reliefnya rata.
d) Ada tidaknya rintangan yang menghambat kecepatan angin
e) Gaya Coriolis, gaya pembelok akibat rotasi atau yang disebabkan karena rotasi bumi.
f) Ahli meteorologi Belanda Buys Ballot mengemukakan hukum arah angin, angin
bertiup dari tekanan maksimum menuju ke tekanan minimum, di belahan bumi utara
berbelok ke kanan dan di belahan bumi selatan berbelok ke kiri.
Jenis-jenis angin :
a) Angin yang bersifat tetap peredarannya
(1) angin Passat
Yaitu angin yang bertiup dari maksimum subtropis utara dan selatan menuju ke
minimum katulistiwa dan berbias menurut hukum Buys Ballot. Terdiri dari :
◘ Angin Passat Timur Laut ( di utara katulistiwa)
◘ Angin Passat Tenggara ( di selatan Katulistiwa)
(2) angin Anti Passat
Yaitu angin yang bertiup dari daerah katulistiwa bagian atas menuju kedua daerah
subtropis utara dan selatan (30º - 40º )LU dan LS.
(3) Angin Barat
Angin anti passat sebagian turun di kedua maksimum subtropika,sebagian lagi terus
menuju ke arah kedua kutub. Angin yang terus ini umumnya bertiup dari sebelah
barat, maka disebut angin barat.
(4) Angin Timur
Angin ini berasal dari kedua daerah maksimum kutub menuju minimum sub poler.
b) Angin yang bersifat tidak tetap peredarannya :
Angin Muson ( angin Musim ) yaitu angin yang bertiup setiap setengah tahun(6 bulan)
Sekali berganti arah yang berlawanan.
c) Angin Setempat atau Angin Lokal yaitu angin yang bertiup pada daerah/tempat tertentu
- Angin Darat dan Angin Laut
Pada malam hari suhu daratan lebih rendah daripada suhu lautan. Akibatnya tekanan
udara daratan lebih tinggi daripada tekanan udara lautan. Akibatnya bergeraklah
udara dari darat ke laut, maka berhembus angin darat. Sebaliknya pada siang hari
bertiup angin laut. Angin laut yaitu angin yang berasal dari laut ke darat, bertiap
kurang lebih pada siang hari
- Angin gunung dan Angin Lembah
angin gunung adalah angin yang bertiup dari lereng gunung ke lembah ( pada malam
hari ), sedangkan angin lembah adalah angin yang bertiup dari lembah ke gunung
pada siang hari)
- Angin Fohn
Angin fohn adalah angin yang bersifat panas dan kering yang turun dari daerah
pegunungan.Contoh:Angin Bohorok di Deli,Angin Gending di Pasuruhan,Angin Brubu
di Makasar, Angin Wombrau di Biak
- Angin Mistral (angin turun yang dingin)
- Angin Siklon (angin yang bertiup mengelilingi daerah bertekananudara minimum)dan
angin Anti Siklon ( angin yang berputar meninggalkan tekanan udara maksimum)
6) Awan
Awan terjadi sebagai akibat dari adanya proses kondensasi dari uap air. Dengan demikian
awan merupakan titik-titik air yang melayang-layang di atmosfer. Awan yang mencapai
permukaan bumi disebut dengan kabut. Jenis-jenis awan:
a) Berdasarkan bentuknya
(1) Awan cair, yaitu awan yang terbentuk dari bahan cair (air).
(2) Awan es (salju), yaitu awan yang terbentuk dari bahan es atau salju.
(3) Awan campuran, yaaitu awan yang terbentuk dari bahan air dan es (salju).
b) Berdasarkan ketinggiannya awan dapat dibedakan menjadi:
(1) Awan tinggi, dengan ketinggian > 6000 m
(2) Awan sedang, dengan ketinggian 2000 – 6000 m
(3) Awan rendah, dengan ketinggian < 2000 m
c) Berdasarkan morfologinya awan dapat dibedakan menjadi :
(1) Awan sirus, yaitu awan yang berwarna putih, tipis, dan pada siang hari kelihatan
mengkilat karena banyak mengandung kristal es.
(2) Awan stratus, yaitu awan yang berlapis-lapis seperti kabut tipis.
(3) Awan kumulus, yaitu awan yang berkembang secara vertikal, berbentuk kubah-
kubah menyerupai bunga kol dengan lengkungan bulat berwarna putih cemerlang
jika terkena sinar atahari.
(4) Awan nimbus, yaitu awan yang berwarna gelap, kelihatan basah dan sering
menyebabkan terjadinya hujan.
7) Hujan
Hujan adalah peristiwa jatuhnya titik-titik air dari atmosfer ke permukaan bumi secara
alami. Sebelum hujan terjadi, didahului adanya penguapan yang kemudian mengalami
kondensasi sehingga membentuk awan. Dari awan ini karena pengaruh angin atau
konveksi maka terjadilah hujan.
Pada dasarnya hujan dapat diklasifikasikan sebagai berikut,
a) Berdasarkan bentuknya :
Hujan air (rain),Hujan salju (snow),Hujan es (hail stone)
b) Berdasarkan proses terjadinya
(1) Hujan orografis, yaitu hujan yang terjaad di daerah pegunungan.
(2) Hujan konveksi, yaitu hujan yaang terjadi karena pengaruh arus konveksi.
(3) Hujan frontal, yaitu hujan yang terjadi di daerah subtropis dan terjadi karena
adanya pertemuan antara massa udara yang panas dan dingin.
(4) Hujan konvergen, yaitu hujan yang terjadi karena adanya pengumpulan awan yang
disebabkan oleh adanya angin
(5) Hujan Zenital (hujan tropis) yaitu hujan yang terjadi didaerah tropis disebut juga
hujan naik equator
(6) Hujan musim terjadi di daerah yang dipengaruhi oleh angin muson/angin musim
8) Gejala – gejala optik di Atmosfer.
a) Pelangi yaitu lengkungan warna-warna spektrum yang terjadi karena pemantulan dan
pembiasan sinar matahari oleh titik-titik air di udara.
b) Halo yaitu lingkaran sinar yang mengelilingi bulan / matahari terjadi karena sinar
bulan/matahari menembus dan dibiaskan kristal-kristal es di awan yang sangat tinggi.
c) Fatamorgana yaitu ilusi optik yang terjadi karena pembiasan sinar matahari oleh
lapisan udara yang kerapatannya berbeda.
d) Aurora yaitu fenomena cahaya yang terlihat pada malam hari. Ada 2 macam aurora :
Aurora Borealis (di belahan bumi utara), Aurora Australis (di belahan bumi selatan).
4. DAERAH KONVERGENSI ANTAR TROPIK (DKAT)
DKAT yaitu daerah atau zone yang memiliki suhu tertinggi dibanding daerah sekelilingnya.
DKAT mempunyai hubungan erat dengan ekuator termis,sehingga DKAT juga disebut Equator
Thermal. Daerah bersuhu tinggi ini disebabkan karena pergeseran semu matahari sepanjang
tahun ( 231/2 0 LU- 231/20 LS ).Setiap tahun matahari berada diatas equator ini dua kali yaitu
tanggal 21 Maret dan tanggal 23 September, oleh karena itu daerah ekuator memiliki suhu
yang tinggi. Pergeseran DKAT ini memiliki manfaat bagi manusia yaitu dapat meratakan curah
hujan.Suhu yang tinggi di sekitar ekuator mengakibatkan banyak penguapan sehingga daerah ini
akan memiliki kelembaban yang kecil. Hal ini akan menimbulkan adanya hujan zenithal atau
hujan konveksi.
5. IDENTIFIKASI WILAYAH IKLIM BERDASARKAN GARIS LINTANG
a. Pembagian wilayah iklim berdasar garis lintang kita kenal dengan istilah iklim matahari. Hal
ini terjadi sebagai akibat adanya revolusi bumi atau pergeseran semu matahari dari 23 ½0 LU –
23 ½0 LS. Adanya pergeseran semu matahari menyebabkan perbedaan suhu antara tempat
yang satu dengan tempat yang lain.
Dalam iklim matahari, wilayah di permukaan bumi dibagi menjadi tiga wilayah tipe iklim,
yaitu iklim tropika, sedang dan kutub.
1). Daerah tropika, yaitu daerah yang terletak antara 23 ½0 LU – 23 ½0 LS. Pada daerah ini
mempunyai suhu udara yang relatif tinggi sepanjang tahun.
2). Daerah sedang, yaitu daerah yang terletak antara 23 ½0 - 66 ½0 , baik lintang utara (LU) atau
lintang selatan (LS). Di daerah ini terdapat empat musim yaitu musim dingin, semi, panas,
dan gugur.
3). Daerah kutub yaitu daerah yang terletak pada 66 ½0 - 900 baik LU maupun LS. Suhu udara
di daerah ini sepanjang tahun rendah. 900
Gambar : Wilayah Iklim Matahari
b. Pembagian wilayah iklim berdasarkan garis lintang selain iklim matahari juga iklim fisis. Iklim
Fisis yaitu : iklim yang selain berdasarkan letak lintang, dipengaruhi juga faktor-faktor berikut :
Pengaruh permukaan bumi yang terdiri atas samudera dan daratan,Pengaruh angin panas dan
dingin,Pengaruh arus laut panas dan dingin,Pengaruh relief(tinggi rendah permukaan bumi).
6. PENYEBARAN IKLIM DI INDONESIA MENURUT KOPPEN
Koppen membagi daerah iklim berdasar temperatur dan curah hujan. Koppen membagi
seluruh permukaan bumi menjadi lima kelompok utama, yaitu : Iklim A yaitu iklim tropis
(Af,Am danAw) , Iklim B yaitu iklim subtropik (BS dan BW), Iklim C yaitu iklim sedang
maritim (Cf, Cw danCs), Iklim D yaitu iklim sedang kontinental (Df dan Dw) serta E yaitu
iklim salju (ET dan EF).
Menurut Koppen, daerah tropis termasuk dalam tipe iklim A. Tipe iklim ini mempunyai
persyaratan bahwa suhu udara rata-rata bulan terdingin lebih dari 180 C. Tipe iklim A (Hujan
Tropis) dibagi menjadi tiga tipe, yaitu
a. Hutan Hujan Tropis (Af)
Daerah yang termasuk tipe iklim ini adalah daerah yang memiliki rata-rata curah hujan bulan
terkering lebih besar dari 60 mm. Oleh karena itu hutan di daerah ini lebat.Indonesia dengan
tipe iklim Af: Sumatra, sebagian kecil Jawa, Kalimantan& Sulawesi Utara.
b. Muson Tropika (Am)
Daerah yang termasuk iklim ini adalah daerah yang jumlah hujan pada bulan-bulan basah
dapat mengimbangi kekurangan air hujan pada bulan-bulan kering. Di daerah ini hutan masih
dapat lebat,jenisnya hutan musim. Di Indonesia yang mempunyai tipe iklim Am adalah
sebagian besar Jawa, sebagian Sulawesi Selatan, dan pantai selatan Papua.
c. Savana (Aw)
Daerah yang termasuk dalam iklim ini adalah daerah dengan curah hujan bulan-bulan basah
tidak dapat mengimbangi kekurangan air pada bulan-bulan kering. Oleh karena itu vegetasi
yang ada di daerah ini hanyalah padang rumput atau pohon-pohon yang mempunyai
kebutuhan air sedikit.Di Indonesia yang mempunyai tipe iklim Aw: Madura, Nusa Tenggara,
sebagian Sulawesi Selatan, dan Kepulauan Aru.
No. Golongan Keterangan
1. Tipe A Iklim hujan tropis, dengan suhu rata-rata bulanan 180 C
Af Tropic basah yaitu iklim panas dengan hujan sepanjang tahun dan terdapat hujan tropis
Am Tropic basah sedang yaitu iklim panas dengan musim hujan dan musim kemarau
Aw Tropic basah yaitu iklim panas dengan musim kemarau yang panjang
2. Tipe B Iklim kering, yaitu iklim dengan curah hujan sedikit sedangkan penguapan tinggi
Bs Iklim stepa
Bw Iklim gurun
3. Tipe C Iklim sedang yaitu iklim yang memiliki suhu rata-rata bulan terdingin antara 30 C – 180 C
Cw Iklim sedang dengan musim dingin yang kering
Cf Iklim yang lembab sepanjang tahun
Cs Iklim yang sedang dengan musim panas yang kering
4. Tipe D Iklim dingin yaitu iklim yang memiliki suhu rata-rata bulan terdingin < 30 C
Df Iklim hujan bersaljudingin, basah sepanjang tahun
Dw Iklim hujan bersalju dingin, dengan musim dingin yang kering
5. Tipe E Iklim kutub ( es ) yaitu iklim yang memiliki suhu rata-rata bulan terpanas < 100 C
ET Iklim tundra
EF Iklim es salju abadi
7. KLASIFIKASI IKLIM MENURUT JUNGHUHN
Pembagian iklim menurut Junghuhn berdasarkan ketinggian tempat dan jenis tanaman.
a. Daerah panas ( 0 – 600 m dpal) tanaman yang cocok:padi,tembakau, karet, kelapa
b. Daerah sedang ( 600 – 1500 m dpal) tanaman yang cocok :kopi, kina dan karet
c. Daerah sejuk ( 1500 – 2500 m dpal) tanaman yang cocok: kopi, kina dan sayur-sayuran
d. Daerah dingin ( lebih dari 2500 m dpal) tidak ada tumbuhan budaya
8. IKLIM SCHMIDT FERGUSON
Pembagian iklim berdasarkan curah hujan tiap-tiap bulan. MOHR membagi curah hujan tiap-
tiap bulan menjadi 3 yaitu :
a. Bulan Basah ( BB ), yaitu bulan yang curah hujannya lebih dari 100 mm
b. Bulan Lembab ( BL ), yaitu bulan yang curah hujannya antara 60 – 100 mm
c. Bulan Kering ( BK ), yaitu bulan yang curah hujannya kurang dari 60 mm
Dr Schmidt dan Ir Ferguson menghitung tingkat kebasahan yang disebut Q (Quantum), dengan
rumus sebagai berikut :
Jumlah bulan kering
Q = -------------------------- X 100 %
Jumlah bulan basah
9. DAMPAK PERBEDAAN CUACA & IKLIM TERHADAP KEHIDUPAN
a. Pengaruh Terhadap Pakaian
Masyarakat yang hidup di daerah tropik, terutama yang tinggal di daerah pantai atau dataran
rendah biasanya menggunakan pakaian yang tipis, karena suhu di daerah ini panas.Daerah
gunung atau tempat tinggi suhu udaranya dingin untuk itu memerlukan pakaian yang relatif
tebal agar tubuh tetap hangat. Di daerah beriklim sedang pada musim dingin perlu pakaian
yang tebal bahkan hampir menutup seluruh tubuh, tetapi paada musim panas mereka dapat
menggunaan pakaian yang tipis.
b. Pengaruh Terhadap Bentuk Rumah
Rumah-rumah yang ada di daerah pantai atau dataran rendah daerah tropis, biasanya banyak
ventilasinya, genting terbuat dari tanah. Pada daerah pegunungan yang tinggi yang suhunya
dingin, maka biasanya rumah mempunyai ventilasi yang sedikit dan atapnya banyak terbuat
dari seng. Di daerah sedang, rumah hanya sedikit membutuhkan ventilasi bahkan pada saat
musim dingin mereka memerlukan penghangat.
c. Pengaruh Terhadap Pekerjaan
Masyarakat di daerah pantai memanfaatkan cuaca yang berupa angin untuk melakukan
penangkapan ikan di laut.Hal ini dilakukan oleh masyarakat tradisional,yaitu memanfaatkan
angin darat untuk melaut dan memanfaatkan angin laut untuk mendarat. Masyarakat di
daerah dataran rendah memanfaatkan awal musim penghujan untuk pengolahan tanah.
Masyarakat di daerah pegunungaan banyak memanfaatkan lahan pertaniaan untuk
perkebunan atau tanamaan sayur-sayuran.
10. FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN IKLIM GLOBAL (El Nino DAN La Nina) DAN
DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN
Keadaan yang menyebabkan kekeringan pada rentang waktu lama disebut El Nino sedang
keadaan yang menyebabkan hujan lebat pada rentang waktu lama disebut La Nina.
a. Keadaan Normal
Dalam keadaan normal angin pasat berhembus dari timur melintasi samudera Pasifik yang
menyebabkan air hangat dari Pasifik tengah terdorong ke arah barat.Air hangat terkumpul
sepanjang garis pantai Australia sebelah utara dan mengalir ke perairan Indonesia serta
terbentuk awan yang membawa hujan bila bergerak di atas Australia dan Indonesia.
b. Peristiwa El Nino
El Nino mengganggu setiap dua tahun sampai tujuh tahun sekali. Samudera Pasifik, mulai
Pasifik tengah sampai pantai Peru menjadi hangat, tidak demikian dengan
Indonesia.Terjadinya udara lembab yang berpusat di Samudera Pasifik tengah meluas ke
timur Amerika Selatan dan menyebabkan turunnya hujan di Samudera Pasifik,Australia
dan Indonesia berkurang dari biasanya, akibatnya timbul kekeringan di Australia dan
Indonesia yang sering disertai kebakaran rumput dan hutan.
c. Peristiwa La Nina
La Nina terjadi ketika angin pasat berhembus dengan keras dan terus-menerus melintasi
samudera Pasifik ke arah Australia mendorong lebih banyak air hangat ke Australia
sebelah utara dari biasanya yang mengakibatkan banyak awan yang terkonsentrasi dalam
keadaan seperti itu dan menyebabkan turunnya hujan lebih banyak di Australia, Pasifik
sebelah barat dan Indonesia. Di daerah tersebut terjadi hujan deras yang mengakibatkan
banjir dan air pasang.
Topologi Jaringan dan Jenis-jenisnya
By : It's Me Frensia tanagaPengertian Topologi Jaringan Komputer & Macam-Macam Jenisnya
Oyasuminasai,Kon'nichiwa,masih ingat dengan saya?baik saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu.Nama saya Frensia tanaga ana claudia kalian bisa memanggil saya dengan panggilan frensia.Di post kedua ini saya membahas tentang Materi Teknologi dan komunikasi yaitu Topologi Jaringan.Semoga Bermanfaat.
Bicara mengenai pengertian topologi jaringan komputer,
itu artinya kita akan dihadapkan pada sebuah fenomena dimana bentuk
atau struktur yang akan kita bahas merupakan jaringan yang bersifat
virtual, dimana bentuknya tersebut tidak selalu sesuai dengan tata letak
fisik dan perangkat jaringan komputer sebenarnya
Sejarah Topologi Jaringan
Sebelum kita membahas mengenai
pengertian topologi jaringan komputer secara lebih mendalam, ada baiknya
bagi kita untuk terlebih dahulu mengetahui bagaimana sejarah topologi jaringan hingga akhirnya bisa diaplikasikan pada sistem komputer seperti yang bisa kita temukan saat ini.
Sejarah Topologi Jaringan Generasi Pertama (1730-an)
Sebenarnya sejarah topologi sudah
dimulai sejak beratus-ratus tahun yang lalu, hanya saja kala itu masih
terbatas pada konsep yang diturunkan ke dalam ilmu perhitungan semata.
Salah satu matematikawan yang cukup populer dalam mengasosiasikan
munculnya topologi sebagai bidang matematika adalah Frenchman Henri
Poincaré yang menelurkan sebuah jurnal dengan judul ‘Analysis Situs’.
Jurnal tersebut kemudian di alih-bahasakan dan dikenal dengan judul
‘Analysis of Position’.
Pada tahun 1735, seorang matematikawan
asal Swiss, Leonhard Euler mempublikasikan sebuah jurnal yang secara
konsep hampir mirip dengan Analysis of Position milik Frenchman Henri
Poincaré, dimana isi dari jurnal tersebut adalah menggambarkan solusi
pemecahan masalah dalam proses pembangunan jembatan Königsberg. Karena
dianggap mengangkat bahasan yang cukup menarik, jurnal tersebut kemudian
di alih-bahasakan ke dalam bahasa Inggris menjadi ‘Geometry of
Position’ . Dan dari sinilah cikal bakal konsep tentang topologi mulai
menunjukkan taringnya.
Sejarah Topologi Jaringan Generasi Kedua (1969 – 1970)
Sejarah topologi jaringan
baru menampakkan titik terang sejak seorang peneliti bernama Roberts
menghabiskan hidupnya untuk melakukan serangkaian riset tentang masalah
topologi jaringan pada tahun 1969 silam. Riset yang ia kerjakan kala itu
meliputi beberapa aspek penting dalam dunia topologi seperti nodes,
link, station dan lain-lain.
Berdasarkan pengalamannya terdahulu
sebagai karyawan di sebuah perusahaan telepon, Robert paham betul bahwa
ia harus memesan jalur komunikasi yang baik demi kepentingan risetnya
tersebut, serta menggandeng orang lain yang lebih ahli dalam hal
perhitungan topologi.
Dari sinilah Robert menemui Dr. Howard
(Howie) Frank, seorang pemilik perusahaan Network Analysis Corporation
(NAC) yang bergerak di bidang desain topologi berdasarkan terobosan dari
pengalaman Dr. Howard sendiri kala bekerja di Office of Emergency
Preparedness (OEP).
Bersama-sama Roberts dan Dr. Howard
melakukan riset mendalam tentang topologi jaringan, yang hanya dimulai
dengan selembar kertas grafik. Dengan mendapat bantuan dana dari pemberi
modal, mereka bekerja sangat keras dalam sebuah proyek yang belum
jelas. Namun pada akhirnya Dr. Howard berhasil mengembangkan penemuan
tentang topologi jaringan yang akhirnya dibukukan dalam sebuah tesis dan
mengantarkannya pada gelar Ph.D. yang ia dapatkan dari universitas yang
terletak Northwestern.
Tesis tentang konsep topologi jaringan
karya Dr. Howard tersebut diberi judul ‘On Probabilistic Graphs of Some
Applications’, dimana isinya adalah pembahasan tentang bagaimana sebuah
koneksi bisa terjadi dengan mendasarkan pada fenomena dimana unsur-unsur
yang ada bersifat tidak pasti.
Pada tahun 1966, Dr. Howard menerbitkan
sebuah makalah yang terispirasi dari sebuah jurnal Biofisika Matematika
tentang apa yang terjadi pada sel-sel manusia ketika diberi radiasi.
Dari jurnal tersebut Dr. Howard Frank mengembangkan serangkaian
persamaan tentang topologi jaringan dengan konsep-konsep dasar yang
dihitung dengan mengandalkan hasil simulasi.
Pada tahun 1967, Dr. Howard menerbitkan
sebuah paper seputar penyelidikannya mengenai topologi jaringan, yang
kemudian dijadikan sebagai dasar perhitungan dalam pemasangan pipa-pipa
di perairan teluk Meksiko. Inilah dasar perhitungan topologi modern yang
akhirnya mengantarkan sejumlah ahli di tahun-tahun berikutnya untuk
mengembangkannya menjadi sebuah perhitungan untuk sistem jaringan pada
komputer.
Pengertian Topologi Jaringan Komputer
Dalam ilmu telekomunikasi, pengertian
topologi jaringan adalah suatu cara atau konsep yang digunakan untuk
menghubungkan perangkat telekomunikasi yang satu dengan yang lainnya.
Kesemuanya itu dilakukan dengan berdasarkan hubungan geometris antara
unsur-unsur dasar penyusun jaringan yang terdiri dari node, link, dan
station, sehingga membentuk sebuah jaringan.
Dalam ilmu komputer, pengertian topologi
jaringan dapat diartikan sebagai sebuah pola interkoneksi dari beberapa
terminal komputer, dan merupakan representasi geometri dari hubungan
antar perangkat (terminal komputer, repeaters, bridges) satu dengan
lainnya.
Sementara pengertian topologi jaringan menurut para ahli,
sebuah topologi menggambarkan bagaimana node berbeda dalam jaringan
komputer terhubung satu sama lain dan bagaimana mereka berkomunikasi
ditentukan oleh topologi atau desain bentuk dan tata letak perangkat
yang mengacu pada bentuk jaringan.
Jika disimpulkan dengan bahasa yang lebih sederhana, pengertian topologi jaringan adalah
sebuah desain jaringan komputer yang sengaja dibentuk untuk menciptakan
terjadinya koneksi, serta menjelaskan bagaimana komputer-komputer
tersebut dapat saling berhubungan antar satu dengan lainnya.
Dengan memahami konsep dari topologi
jaringan komputer, maka akan mempermudah kita dalam memahami bagaimana
jalur lalu-lintas data yang terjadi pada sebuah sistem jaringan. Lalu
disi lain juga dapat mempermudah akses suatu data ke server secara
bersamaan, disamping mempercepat proses pencarian solusi jika sebuah
jaringan mengalami kerusakan.
Secara umum, topologi jaringan sendiri terbagi menjadi dua, antara lain :
1. Topologi secara fisik (physical topology)
Merupakan gambaran fisik dari hubungan
antara perangkat (komputer, server, hub, switch, dan kabel jaringan)
yang membentuk suatu pola khusus.
2. Topologi secara logika (logical topology)
Merupakan gambaran bagaimana suatu perangkat dalam jaringan dapat berkomunikasi dengan perangkat lainnya.
Macam-Macam Topologi Jaringan Komputer
Penggunaan topologi jaringan komputer
pada dasarnya didasarkan pada beberapa faktor seperti biaya, kecepatan
akses data, ukuran dan tingkat konektivitas yang akan mempengaruhi
kualitas maupun efiensi suatu jaringan. Untuk itulah pemilihan topologi
tidak bisa sembarangan karena bisa berpengaruh terhadap kecepatan
komunikasi yang terjadi dalam sebuah jaringan yang menggunakannya.
Dalam perjalanannya, topologi jaringan
komputer terus mengalami perkembangan dari yang awalnya hanya memiliki
konsep sederhana, bertransformasi ke dalam bentuk yang lebih rumit
dengan tingkat efektivitas yang berbeda-beda. Untuk mengetahui secara
lebih gamblang, berikut ini macam-macam jenis topologi jaringan komputer
:
1. Topologi Jaringan Komputer Tipe Bus
Topologi jaringan komputer tipe bus
merupakan topologi pertama yang resmi digunakan oleh para pengguna
jaringan komputer di seluruh dunia. Pengertian topologi jaringan
komputer tipe bus yaitu : sebuah metode dalam sistem jaringan yang
menghubungkan beberapa komputer dengan memanfaatkan sebuah kabel lurus,
dimana kedua ujung kabel tersebut diakhiri dengan sebuah perangkat
terminator 50ohm.
Sederhananya, untuk memahami konsep
topologi jaringan komputer tipe bus adalah dengan membayangkan sebuah
bus yang mengambil penumpang dari satu halte dan menurunkannya saat
perjalanan. Tak berhenti di tempat, bus tersebut kembali melanjutkan
perjalanan dan menurunkan penumpang lainnya di halte berikutnya.
Kira-kira seperti itulah gambaran konsep yang terjadi pada topologi
jaringan komputer tipe bus, dan karena cara kerjanya yang mirip dengan
cara kerja bus pulalah sehingga topologi ini diberi nama ‘Bus’.
Dalam sistem kerjanya, topologi jaringan
komputer tipe bus tidak memiliki server pusat. Setiap komputer yang
terhubung dalam jaringan ini mengirim informasi langsung ke komputer
lainnya, tanpa adanya server pusat yang bertugas sebagai pengendali
ataupun sebagai penyampai informasi. Karena itulah topologi jenis ini
masuk dalam kategori sebagai media komunikasi bersama.
Dilihat dari segi positif, jaringan yang
menggunakan topologi tipe bus ini terbilang sangat praktis. Pasalnya
hanya diperlukan satu kabel dengan cara instalasi yang terbilang simple.
Namun dilihat dari segi negatif, topologi jaringan komputer tipe bus
memiliki segudang kekurangan karena terlalu sederhana sehingga tidak
dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna yang kian hari kian besar
dan banyak.
Karakteristik Topologi Jaringan Komputer Tipe Bus :
- Teknologi lama, dihubungkan dengan satu kabel dalam satu baris.
- Tidak membutuhkan peralatan aktif untuk menghubungkan terminal/komputer.
- Sangat berpengaruh pada unjuk kerja komunikasi antar komputer, karena hanya bisa digunakan oleh satu komputer.
- Kabel “cut” dan digunakan konektor BNC tipe T.
- Diujung kabel dipasang 50 ohm konektor.
- Jika kabel putus maka komputer lain tidak dapat berkomunikasi dengan lain.
- Susah melakukan pelacakan masalah.
- Paket-paket data saling bersimpangan pada suatu kabel sehingga jika node yang dihubungkan semakin banyak, kinerja jaringan akan semakin turun karena sering terjadi tabrakan (collision).
- Sangat ekonomis dari segi biaya karena hanya dibutuhkan kabel dan konektor yang harganya tidak terlalu mahal.
- Discontinue Support.
Kelebihan Topologi Jaringan Komputer Tipe Bus :
- Sebagai topologi pertama yang resmi digunakan oleh pengguna jaringan komputer dunia, instalasi topologi jaringan komputer tipe bus terbilang sangat sederhana. Selain tak banyak aturan, topologi ini juga hanya mengandalkan beberapa perangkat yang terbilang simple.
- Proses instalasi yang mudah memberi dampak positif terhadap ongkos atau biaya pemasangan. Karena itulah tak heran banyak yang menganggap bahwa topologi jaringan komputer tipe bus adalah topologi yang paling sedikit menguras kantong dibanding topologi jaringan komputer lainnya.
- Kabel yang digunakan pada topologi jaringan komputer jenis ini tidak terlalu panjang karena hanya mampu mengakomodir 5 hingga 7 komputer saja, sehingga boleh dikatakan sangat hemat kabel.
Kekurangan Topologi Jaringan Komputer Tipe Bus :
- Hanya menggunakan satu kabel menyebabkan topologi jaringan komputer tipe bus hanya sanggup mengakomodir 5 hingga 7 komputer saja. Memang kenyataan bahwa penggunaan kabel yang sedikit ini merupakan suatu kelebihan, namun jika pengguna jaringannya banyak maka jumlah komputer yang hanya sebanyak 5 atau 7 unit saja bisa menjadi masalah yang cukup serius terutama jika jaringan digunakan untuk bekerja.
- Tidak adanya server pusat menyebabkan proses pengiriman informasi berjalan spontan tanpa adanya jeda pengaturan terlebih dahulu. Alhasil kondisi seperti ini mau tak mau membuat sebuah batasan, dimana hanya satu perangkat saja yang diperbolehkan mengirim informasi pada satu titik waktu. Jika dipaksakan, sangat besar kemungkinannya terjadi ‘tabrakan data’ antar satu komputer dengan komputer lainnya. Dan jika itu terjadi maka komputer akan menunggu dan mencoba untuk melakukan transmisi lagi. Benar-benar tidak efisien.
- Bila terdapat gangguan di sepanjang kabel atau jika salah satu node putus, maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
- Topologi jaringan komputer tipe bus sudah dianggap usang karena tak sanggup mengejar kecanggihan jaman. Di saat yang sama, topologi jaringan komputer jenis ini tidak bisa memenuhi kebutuhan pengguna yang semakin hari semakin aktif.
- Jika terminator yang digunakan untuk menyerap sinyal tidak dapat beroperasi dengan baik, maka sinyal yang sama akan tercermin kembali ke bus. Otomatis hal ini akan mengacaukan semua aliran data yang sedang diproses. Karena itulah topologi tipe bus dianggap sebagai jaringan pasif karena komputer sebagian besar tergantung pada sinyal yang ditransmisikan.
2. Topologi Jaringan Komputer Tipe Star
Pengertian topologi star dalam istilah
jaringan komputer yakni sebuah bentuk topologi jaringan yang berupa
konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Stasiun
transmisi yang terhubung didesain sedemikian rupa untuk berpusat ke
simpul pusat, dengan tampilan yang menyerupai bentuk bintang. Karena
itulah topologi jenis ini diberi nama topologi star atau dalam bahasa
Indonesia bisa diartikan sebagai topologi bintang.
Topologi jaringan tipe star termasuk
topologi jaringan dengan biaya menengah dan paling sering digunakan
dalam pembangunan jaringan LAN. Semua komputer dalam topologi jaringan
tipe star terhubung ke perangkat sentral seperti hub, switch atau
router. Sederhananya, untuk memahami konsep topologi star cukup mudah,
konsepnya sama seperti jika Anda menarik satu kabel dari setiap komputer
menuju pusat konsentrasi yang akhirnya membentuk pola seperti bintang.
Karakteristik Topologi Jaringan Komputer Tipe Star :
- Setiap node berkomunikasi langsung dengan konsentrator (HUB).
- Bila setiap paket data yang masuk ke consentrator (HUB) kemudian di broadcast keseluruh node yang terhubung sangat banyak (misalnya memakai hub 32 port), maka kinerja jaringan akan semakin turun.
- Sangat mudah dikembangkan.
- Jika salah satu ethernet card rusak, atau salah satu kabel pada terminal putus, maka keseluruhhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi atau tidak terjadi down pada jaringan keseluruhan tersebut.
- Tipe kabel yang digunakan biasanya jenis UTP.
Kelebihan Topologi Jaringan Komputer Tipe Star :
- Berbeda dengan topologi jaringan komputer tipe bus yang sangat rentan mengalami gangguan jika satu saluran rusak maka rusak pula seluruh saluran yang ada. Khusus pada topologi jaringan komputer tipe star rupanya hal itu tidak berlaku lagi. Artinya, jika ada kerusakan pada satu saluran maka hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut, sementara yang lainnya akan tetap baik-baik saja.
- Topologi jaringan komputer tipe star termasuk tahan banting, karena sanggup meladeni lalu-lintas jaringan yang sibuk alias padat.
- Jika dirasa perlu, penambahan dan pengurangan station paa topologi jaringan komputer jenis ini dapat dilakukan dengan mudah.
- Pemasangan dan pengelolaan jaringan ini sangat mudah dan sangat sederhana dari segi fungsionalitas, karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul pusat.
- Tingkat keamanan topologi jaringan komputer tipe star termasuk tinggi, serta mendukung akses kontrol terpusat.
- Kegagalan komunikasi mudah ditelusuri, serta kontrol terpusat juga memberi kemudahan dalam hal deteksi dan isolasi kesalahan serta memudahkan pengelolaan jaringan.
Kekurangan Topologi Jaringan Tipe Star :
- Jenis jaringan ini membutuhkan lebih banyak kabel dibandingkan dengan topologi jaringan komputer tipe bus, yang berarti pengeluaran akan relatif tinggi lantaran boros dalam penggunaan kabel.
- Jika menggunakan switch dan lalu lintas data sedang dalam kondisi padat maka dapat menyebabkan jaringan lambat.
- Bila yang digunakan sebagai terminal pusat adalah HUB maka kecepatan akan berkurang sesuai dengan penambahan komputer (semakin banyak maka semakin lambat).
- HUB jadi elemen kritis karena bertugas sebagai terminal pusat, sehingga kondisi HUB harus senantiasa dalam kondisi baik. Jika terminal pusat lambat, akan menyebabkan seluruh jaringan menjadi lambat. Dan bila terjadi kerusakan pada HUB maka bisa berakibat lumpuhnya seluruh link dalam jaringan sehingga komputer tidak dapat saling berkomunikasi.
3. Topologi Jaringan Komputer Tipe Ring
Pengertian dari topologi jaringan
komputer tipe ring bisa digambarkan sebagai bentuk dimana setiap node
terhubung ke dua node lainnya, sehingga terbentuklah alur sebuah
lingkaran yang menyerupai bentuk cincin alias ring. Cincin ini hampir
sama fungsinya dengan concenrator pada topologi star, yang menjadi pusat
berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer yang terhubung.
Dalam prakteknya, topologi jaringan
komputer tipe ring menghubungkan komputer di lingkaran tunggal kabel.
Namun berbeda dengan topologi jaringan komputer tipe bus, ujung kabel
pada topologi jaringan komputer tipe ring ini tidak dihentikan.
Perjalanan sinyal sekitar loop dalam
satu arah dan melewati setiap komputer yang dapat bertindak sebagai
repeater untuk meningkatkan sinyal dan mengirimkannya ke komputer
berikutnya. Salah satu metode transmisi data sekitar ring disebut token
passing. Token dilewatkan dari komputer ke komputer sampai mencapai
komputer yang memiliki data untuk dikirim. Bawah angka menunjukkan
topologi token ring dengan token. Komputer pengirim memodifikasi token,
menempatkan alamat elektronik pada data, dan mengirimnya di sekitar
ring.
Data melewati setiap komputer sampai
menemukan satu dengan alamat yang sesuai dengan alamat pada data.
Komputer yang menerima kembali pesan ke komputer pengirim yang
menunjukkan bahwa data telah diterima. Setelah verifikasi, komputer
pengirim membuat token baru dan mengalirkannya pada jaringan. Token
beredar di dalam ring sampai workstation membutuhkannya untuk mengirim
data. Mungkin kelihatannya bahwa token passing akan memakan waktu yang
lama, tapi token sebenarnya bergerak kira-kira pada kecepatan cahaya.
Sebuah token dapat mengelilingi ring berdiameter 200 m sekitar 477.376
kali per detik.
Topologi jaringan ring cenderung tidak
efisien bila dibandingkan dengan topologi jaringan star karena data
harus melakukan perjalanan melalui satu atau lebih titik sebelum
mencapai tujuan. Misalnya, jika pada topologi ring memiliki delapan
komputer di atas jaringannya, misalnya jika komputer 1 mengirimkan data
ke komputer 4 maka harus melakukan perjalanan melalui komputer 2 dan 3,
sampai ketujuan ke komputer 4. Hal ini juga komputer 1 bisa melalui
komputer 8, 7, 6 dan 5 sampai mencapai ke komputer tujuan (Komputer 4)
empat, tetapi metode ini lebih lambat karena perjalanan melalui lebih
banyak komputer.
Karakteristik Topologi Jaringan Komputer Tipe Ring :
- Node-node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel dengan bentuk jaringan seperti lingkaran.
- Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi bus.
- Paket-paket data dapat mengalir dalam satu arah sehingga tabrakan dapat dihindarkan.
- Masalah yang dihadapi sama dengan topologi bus, yaitu jika salah satu node rusak, maka seluruh jaringan tidak dapat berkomunikasi.
Kelebihan Topologi Jaringan Komputer Tipe Ring :
- Dapat melayani aliran lalulintas data yang padat.
- Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau kanandari server.
- Trasmisi data yang relatif sederhana seperti perjalanan paket data dalam satu arah saja.
Kekurangan Topologi Jaringan Komputer Tipe Ring :
- Kerusakan pada salah satu media pengirim/terminal dapat melumpuhkan kerja seluruh jaringan, karena pada topologi jaringan ring membutuhkan jalur lingkaran penuh agar dapat berfungsi.
- Paket data harus melewati setiap komputer antara pengirim dan penerima, sehingga menjadi lebih lambat
- Pengembangan jaringan menjadi lebih kaku karena penambahan terminal atau node menjadi lebih sulit bila port sudah habis.
4. Topologi Jaringan Komputer Tipe Mesh
Definisi topologi jaringan komputer
tipe Mesh dapat digambarkan sebagai berikut : suatu bentuk hubungan
antar komputer, dimana setiap komputer terhubung secara langsung ke
komputer lainnya yang ada di dalam jaringan, dengan desain yang
menyerupai bentuk jala (Mesh).
Kemampuan untuk menghubungkan komputer
secara langsung memungkinkan distribusi transmisi dapat dimaksimalkan,
tak peduli meskipun salah satu dari sambungan transmisinya sedang
menurun.
Hubungan antara perangkat dan node
(komputer) dilakukan melalui loncatan (hop). Beberapa perangkat dan node
yang terhubung melalui sekali loncatan dan adapula yang terhubung
dengan lebih dari satu kali loncatan menuju keperangkat lainnya. Pada
topologi mesh sejati, setiap node terhubung ke setiap node dalam
jaringan. Ketika data ditransmisikan di jaringan mesh maka jaringan
secara otomatis dikonfigurasi untuk mengambil rute terpendek untuk
mencapai tujuan. Dengan kata lain ketika data ditransfer ke perangkat
tujuan setidaknya melalui beberapa loncatan.
Jenis-Jenis Topologi Jaringan Komputer Tipe Mesh :
Pada dasarnya topologi jaringan komputer
tipe Mesh menggunakan salah satu dari dua pengaturan koneksi, antara
lain yaitu menggunakan mesh penuh atau menggunakanmesh parsal.
- Topologi Jaringan Mesh Penuh
Pada topologi mesh penuh, setiap simpul
memiliki rangkaian yang menghubungkan pada setiap node dalam jaringan.
Model ini memerlukan biaya yang sangat mahal dalam penerapannya dan juga
menghasilkan jumlah redundansi terbesar. Namun, keuntungan dari
topologi ini jika ada kegagalan pada satu simpul, maka lalu lintas ke
node lainnya dapat diarahkan melalui node lain. Topologi seperti ini
biasanya disediakan sebagai backbone jaringan.
- Topologi Jaringan Mesh Parsial
Topologi mesh parsial adalah kebalikan
dari topologi jaringan mesh penuh, mesh parsial tidak mahal dan juga
kurang redundansinya. Pada topologi ini beberapa node dikonfigurasi
seperti simpul pada mesh penuh, sementara mayoritas node terhubung ke
satu atau dua node dalam jaringan. Topologi mesh parsial biasanya
terdapat dalam jaringan peripheral yang terhubung ke backbone mesh
penuh.
Karakteristik Topologi Jaringan Komputer Tipe Mesh :
- Topologi jaringan komputer jenis mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan-peralatan yang ada.
- Susunannya pada setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain.
- Jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat sulit sekali untuk dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan saja yang terhubung.
Kelebihan Topologi Jaringan Komputer Tipe Mesh :
- Kelebihan jaringan mesh yang utama yaitu adanya link khusus yang digunakan untuk menjamin masing-masing sambungan mampu membawa beban data, sehingga menghilangkan masalah lalu lintas data secara umum ketika beberapa perangkat berbagi.
- Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan memengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
- Pengiriman data, dari satu node ke sejumlah simpul yang lain dapat dilakukan secara bersamaan.
- Pemecahan masalah lebih mudah dibandingkan dengan topologi jaringan komputer lainnya.
- Topologi ini menjamin kerahasiaan dan keamanan data, karena setiap pesan berjalan sepanjang link khusus.
Kekurangan Topologi Jaringan Komputer Tipe Mesh :
- Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O, dimana semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O yang dibutuhkan.
- Proses instalasi dan konfigurasi yang terbilang cukup sulit.
- Banyaknya kabel yang digunakan mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.
5. Topologi Jaringan Komputer Tipe Tree
Topologi jaringan komputer tipe tree
atau biasa disebut sebagai topologi jaringan komputer tipe pohon adalah
topologi jaringan komputer yang pada hakikatnya merupakan hasil gabungan
dari topologi jaringan komputer tipe bus dan star.
Topologi jaringan komputer tipe tree
memungkinkan beberapa hub eksis pada jaringan yang bertindak sebagai
akar untuk terminal yang terhubung dengannya. Topologi jaringan komputer
tipe tree ini memiliki struktur jaringan bercabang atau bertingkat, dan
dapat memberikan skalabilitas tinggi.
Topologi jaringan komputer tipe tree
biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan beberapa
tingkatan simpul atau node yang berbeda. Pusat atau simpul yang lebih
tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah
tingkatannya. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem
jaringan komputer.
Cara kerja topologi jaringan komputer
jenis ini adalah menjadi media transmisi dengan kabel yang bercabang
tanpa loop tertutup.Topologi jaringan komputer tipe tree selalu dimulai
pada titik yang disebut headend (satu atau beberapa kabel berasal dari
headend).
Karakteristik Topologi Jaringan Komputer Tipe Tree :
- Dimulai dari satu titik yang disebut head-end. Dari head-end beberapa kabel ditarik menjadi cabang.
- Pada setiap cabang terhubung beberapa terminal dalam bentuk bus atau dicabang lagi hingga menjadi rumit.
Kelebihan Topologi Jaringan Komputer Tipe Tree :
- Topologi jaringan komputer tipe tree merupakan topologi yang disebut-sebut sebagai yang terbaik untuk jaringan komputer yang besar dibanding jenis topologi komputer lainnya seperti ring dan star yang tidak cocok untuk skala seluruh jaringan.
- Topologi jaringan komputer tipe tree membagi seluruh jaringan menjadi bagian yang mudah diatur.
- Topologi jaringan komputer tipe tree memungkinkan untuk memiliki jaringan point to point. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan
- Semua komputer pada model topologi jaringan komputer tipe tree ini memiliki akses segera ke node tetangga dalam jaringan dan juga hub pusat. Jaringan semacam ini memungkinkan beberapa perangkat jaringan dihubungkan dengan hub pusat.
- Mengatasi keterbatasan dari topologi jaringan komputer jenis star, yang memiliki keterbatasan pada titik koneksi hub dan keterbatasa lalu lintas siaran yang diinduksi topologi jaringan komputer jenis bus.
- Jenis topologi jaringan komputer tipe tree ini menyediakan cukup ruang untuk ekspansi jaringan masa depan.
- Topologi jaringan komputer tipe tree ini memiliki keunggulan lebih mampu menjangkau jarak yang lebih jauh dengan mengaktifkan fungsi Repeater yang dimiliki oleh HUB.
- Jika salah satu kabel pada komputer client terputus, tidak akan memengaruhi hubungan client lain.
- mudah menemukan suatu kesalahan dan juga mudah melakukan perubahan jaringan jika diperlukan.
Kekurangan Topologi Jaringan Komputer Tipe Tree :
- Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
- Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal dalam jaringan.
- Ketergantungan dari seluruh jaringan pada satu hub pusat adalah titik kerentanan untuk topologi ini. Kegagalan hub pusat atau kegagalan utama data cable trunk, dapat melumpuhkan seluruh jaringan.
- Kabel yang digunakan menjadi lebih banyak sehingga diperlukan perencanaan yang matang dalam pengaturannya, termasuk di dalamnya adalah tata letak ruangan.
- HUB menjadi elemen kritis, dan dengan peningkatan ukuran luar titik maka pengelolaan menjadi sulit.
- Memerlukan repeater untuk memperkuat sinyal.
- Diperlukan mekanisme transmisi data untuk menghindari overlapping sinyal jika 2 perangkat mengirim data secara bersamaan.
6. Topologi Jaringan Komputer Tipe Hybrid
Topologi jaringan komputer tipe Hybrid
merupakan salah satu topologi jaringan komputer yang populer karena
memiliki kelebihan yang dipandang lebih canggih ketimbang topologi
jaringan komputer lainnya.
Adapun pengertian topologi jaringan
komputer tipe Hybrid dapat digambarkan sebagai kombinasi dari dua atau
lebih topologi berbeda berpadu menjadi satu bentuk baru pada sistem
jaringan komputer. Sederhananya, bila topologi berbeda terhubung ke satu
sama lainnya dan tidak menampilkan satu karakteristik topologi
tertentu, maka bentuk desain jaringan ini disebut topologi jaringan
hybrid.
Sebagai contoh, jika topologi jaringan
komputer tipe star terhubung ke topologi star lainnya maka hal itu masih
bisa disebut sebagai murni topologi star. Namun, bila topologi star dan
topologi bus terhubung ke satu sama lainnya maka didefinisikan sebagai
topologi jaringan komputer tipe Hybrid.
Kelebihan Topologi Jaringan Komputer Tipe Hybrid :
- Salah satu keuntungan yang menonjol dari topologi jaringan komputer tipe Hybrid adalah fleksibilitas. Topologi jaringan komputer tipe Hybrid dirancang sedemikiana rupa sehingga dapat diterapkan untuk sejumlah lingkungan jaringan yang berbeda-beda.
- jaringan komputer tipe Hybrid mengkimbinasikan konfigurasi yang berbeda tapi dapat bekerja dengan sempurna untuk jumlah lalu lintas jaringan yang berbeda-beda.
- Menambahkan koneksi perifer lain cukup mudah, seperti node baru dan/atau periferal dapat terhubung antar topologi berbeda.
- Dibandingkan dengan jenis topologi komputer lainya, topologi jaringan komputer tipe ini terpercaya. Memiliki toleransi kesalahan yang lebih baik. ketika sejumlah topologi berbeda terhubung ke satu sama lain.
- Ketika link tertentu dalam jaringan komputer mengalami gangguan, tidak menghambat kerja dari jaringan lainnya.
- Jenis topologi jaringan komputer tipe Hybrid dapat dikombinasikan dengan jenis-jenis topologi jaringan komputer lain tanpa harus membuat perubahan apapun pada topologi yang telah ada.
- Kecepatan topologi jaringan komputer tipe Hybrid konsisten, seperti menggabungkan kekuatan dari masing-masing topologi dan menghilangkan kelemahannya. Oleh sebab itu topologi jaringan hybrid sangat efisien.
- Kelebihan topologi jaringan komputer tipe Hybrid yang paling penting adalah mengabaikan kelemahan topologi berbeda yang terhubung dan hanya akan dipertimbangkan segi kekuatannya.
Kekurangan Topologi Jaringan Komputer Tipe Hybrid :
- Karena merupakan penggabungan beberapa bentuk, maka pengelolaan topologi jaringan komputer tipe Hybrid terbilang cukup sulit.
- Dari segi ekonomisnya jaringan hibrid sulit dipertahankan karena membutuhkan biaya yang lebih topologi tinggi dibandingkan dengan topologi jaringan yang murni dalam satu bentuk. Faktor biaya dapat dihubungkan dengan biaya penambahan hub dan biaya pengkabelan yang meningkat untuk membangun bentuk topologi ini.
- Instalasi dan konfigurasi dari topologi ini sulit karena ada topologi yang berbeda yang harus dihubungkan satu sama lainnya, pada saat yang sama harus dipastikan bahwa tidak satupun dari node dijaringan gagal berfungsi sehingga membuat instalasi dan konfigurasi topologi jaringan komputer tipe Hybrid menjadi sangat sulit.